Pemadam Kebakaran Grut Hanya Menggunakan Kain
01:33:00
Add Comment
Pemadam Kebakaran Garut Hanya Kenakan Seragam Kain saat Bertugas
Selama ini saat bertugas memadamkan api di lokasi kebakaran, para petugas pemadam kebakaran Kabupaten Garut mengenakan seragam berbahan kain, bukan baju tahan panas atau tahan api.
Kepala Bidang Pembangunan pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Garut, Dedi Mulyadi, mengatakan walaupun tidak mengenakan seragam tahan panas atau api, angka kecelakaan para petugas pemadam kebakaran dalam bertugas sangat minim.
"Belum terlalu banyak gedung bertingkat di Garut yang mengharuskan
pemadam masuk ke dalam.
Sampai saat ini, pemadaman dilakukan dari luar lokasi, seperti saat memadamkan kebakaran di pasar tradisional," kata Dedi, Jumat (28/8).
Selama ini, Kabupaten Garut memiliki 67
personel pemadam kebakaran. Sekitar 30 di antaranya berstatus PNS,
sedangkan sisanya berstatus honorer atau tenaga sukwan. Semuanya
bertugas memakai seragam berbahan kain berwarna biru, baik di kantor
maupun lokasi kebakaran.
Para personel ini selalu mendapat pelatihan dari pemerintah provinsi atau pemerintah pusat. Hal ini dilakukan untuk terus memperbaharui keterampilan dan kemampuan para personil dalam bidang kebakaran.
Baju tahan api dan tahan panas, katanya, memiliki harga yang mahal. Satu set baju tahan api berharga Rp 120 juta. Sedangkan, baju tahan panas berharga Rp 5 juta, sepatu tahan panas berharga Rp 2,5 juta, dan helm tahan panas berharga Rp 3 juta.
Dengan keterbatasan ini, ucapnya, para petugas pemadam kebakaran hanya bisa memadamkan api dari luar bangunan. Walaupun demikian, proses pemadaman api tetap berjalan maksimal.
Dedi mengatakan Kabupaten Garut memiliki lima unit kendaraan pemadam kebakaran dan sebuah mobil pick up. Hanya empat kendaraan pemadam kebakaran yang berfungsi maksimal saat bertugas.
"Ada kendaraan pemadam yang dibeli pada 1995, 2003, dan 2007. Tahun ini empat kendaraan diperbaiki dan ganti onderdil dengan yang asli menggunakan anggaran Rp 200 juta. Satu kendaraan lagi harus ganti tanki dengan yang anti korosi," katanya.
Jika
dibandingkan dengan luas wilayahnya, Kabupaten Garut membutuhkan tiga
markas pemadam kebakaran yang dibangun di kawasan selatan, utara, dan
tengah Garut. Selama ini, markas pemadam kebakaran di pusat perkotaan
menangani seluruh wilayah Garut.
sekian artikel dari kami semoga ada manfaatnya
Selama ini saat bertugas memadamkan api di lokasi kebakaran, para petugas pemadam kebakaran Kabupaten Garut mengenakan seragam berbahan kain, bukan baju tahan panas atau tahan api.
Kepala Bidang Pembangunan pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Garut, Dedi Mulyadi, mengatakan walaupun tidak mengenakan seragam tahan panas atau api, angka kecelakaan para petugas pemadam kebakaran dalam bertugas sangat minim.
Sampai saat ini, pemadaman dilakukan dari luar lokasi, seperti saat memadamkan kebakaran di pasar tradisional," kata Dedi, Jumat (28/8).
Baca Juga
Para personel ini selalu mendapat pelatihan dari pemerintah provinsi atau pemerintah pusat. Hal ini dilakukan untuk terus memperbaharui keterampilan dan kemampuan para personil dalam bidang kebakaran.
Baju tahan api dan tahan panas, katanya, memiliki harga yang mahal. Satu set baju tahan api berharga Rp 120 juta. Sedangkan, baju tahan panas berharga Rp 5 juta, sepatu tahan panas berharga Rp 2,5 juta, dan helm tahan panas berharga Rp 3 juta.
Dengan keterbatasan ini, ucapnya, para petugas pemadam kebakaran hanya bisa memadamkan api dari luar bangunan. Walaupun demikian, proses pemadaman api tetap berjalan maksimal.
Dedi mengatakan Kabupaten Garut memiliki lima unit kendaraan pemadam kebakaran dan sebuah mobil pick up. Hanya empat kendaraan pemadam kebakaran yang berfungsi maksimal saat bertugas.
"Ada kendaraan pemadam yang dibeli pada 1995, 2003, dan 2007. Tahun ini empat kendaraan diperbaiki dan ganti onderdil dengan yang asli menggunakan anggaran Rp 200 juta. Satu kendaraan lagi harus ganti tanki dengan yang anti korosi," katanya.
sekian artikel dari kami semoga ada manfaatnya
0 Response to "Pemadam Kebakaran Grut Hanya Menggunakan Kain"
Post a Comment