Ini Risiko Penyakit Jantung dari Minuman Berenergi

Minuman berenergi memiliki manfaat yang sesuai namanya, memberikan tenaga ekstra bagi seseorang. Hal ini bisa terjadi berkat berbagai macam kandungan stimulan yang memacu tubuh untuk bekerja lebih keras.

Baca Juga

Namun stimulan yang memacu tubuh tersebut bukannya tak menyimpan risiko bahaya. Pada sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Mayo Clinic, Amerika Serikat, baru-baru ini dibuktikan bahwa respon tubuh yang terjadi karena konsumsi rutin minuman berenergi dapat tingkatkan risiko penyakit jantung bahkan pada orang sehat.

Sebanyak 25 orang berusia 18 tahun ke atas yang diberikan minuman berenergi isi 480 mililiter (mL) menunjukkan peningkatan hormon norepinephrine hingga 75 persen. Hormon norepinephrine ini sendiri adalah hormon kerabat adrenaline dan mampu meningkatkan tekanan darah.

Setelah dicek, tekanan darah orang-orang sehat tersebut memang mengalami kenaikan. Detailnya tekanan darah sistolik meningkat 6,2 persen, tekanan darah diastolik 6,8 persen, dan tekanan darah rata-rata meningkat 6,4 persen.

"Perubahan tekanan darah akut yang disebabkan oleh konsumsi minuman berenergi ini dapat membuat seseorang rentan alami kejadian kardiovaskular," ujar pemimpin studi Anna Svatikova seperti dikutip dari jurnal Circulation pada Selasa (10/11/2015).

Namun demikian Anna mengaku bahwa penelitian ini masih perlu dikembangkan lagi. Ke depannya tes serupa mungkin akan dilakukan dengan lebih banyak peserta dan beragam macam produk minuman energi.

Produk minuman energi yang digunakan pada studi diketahui memiliki kandungan 200 miligram kafein, 2.000 miligram taurin, serta herba stimulan lain seperti ginseng, biji guarana, dan milk thistle.