Aktivitas Persija Kurangi Frekuensi Tarkam
08:41:00
Add Comment
Aktivitas Persija Kurangi Frekuensi Tarkam
Pertandingan antar
kampung yang biasa masyarakat
kenal dengan sebutan Tarkam, lagi-
lagi menjadi salah satu wadah untuk
para pemain Persija Jakarta
mendapatkan penghasilan. Pasalnya
Ismed Sofyan dan kawan-kawan
kehilangan sejumlah uang dari pihak
klub karena tim sudah dibubarkan.
Sedangkan gaji per bulan mereka
masih mengalami tunggakan.
kenal dengan sebutan Tarkam, lagi-
para pemain Persija Jakarta
mendapatkan penghasilan. Pasalnya
Ismed Sofyan dan kawan-kawan
kehilangan sejumlah uang dari pihak
klub karena tim sudah dibubarkan.
Sedangkan gaji per bulan mereka
masih mengalami tunggakan.
“Ya itulah impact dari tidak adanya
aktivitas klub yang saya katakan.
Makanya tujuan adanya latihan itu
paling tidak mengurangi frekuensi
pemain untuk melakukan Tarkam,”
kata pelatih kepala yang bertitel
Mayor Mar Drs. Rahmad Darmawan
kemarin.
Makanya tujuan adanya latihan itu
paling tidak mengurangi frekuensi
pemain untuk melakukan Tarkam,”
kata pelatih kepala yang bertitel
Mayor Mar Drs. Rahmad Darmawan
kemarin.
Tiga pekan pasca gagal masuk babak
delapan besar turnamen Piala
Presiden 2015, manajemen Macan
Kemayoran belum juga melakukan
perkembangan demi membuat
sebuah inovasi kreatif untuk
mendatangkan uang. Beberapa hari
yang lalu coach Rahmad juga sudah
mengusulkan untuk mengadakan
aktivitas latihan. Namun, hingga kini
belum juga ada kelanjutan yang
berarti.
delapan besar turnamen Piala
Presiden 2015, manajemen Macan
Kemayoran belum juga melakukan
perkembangan demi membuat
sebuah inovasi kreatif untuk
mendatangkan uang. Beberapa hari
yang lalu coach Rahmad juga sudah
mengusulkan untuk mengadakan
aktivitas latihan. Namun, hingga kini
belum juga ada kelanjutan yang
berarti.
“Walaupun tidak dikontrak, paling
tidak latihan itu untuk menjaga
kondisi (pemain), kemudian bisa
melakukan pertandingan
persahabatan dengan tim lain. Atau
tur game ke suatu daerah, kita
dibayar sesuai dengan biasanya
anak-anak dapat kontrak Tarkam. Itu
kan bisa menjadi solusi,”
permohonan pelatih 48 tahun itu.
tidak latihan itu untuk menjaga
kondisi (pemain), kemudian bisa
melakukan pertandingan
persahabatan dengan tim lain. Atau
tur game ke suatu daerah, kita
dibayar sesuai dengan biasanya
anak-anak dapat kontrak Tarkam. Itu
kan bisa menjadi solusi,”
permohonan pelatih 48 tahun itu.
Rahmad pun menanggapi perihal
pemain yang bermain Tarkam dari
segi keprofesionalitasan.
Menurutnya, hal demikian adalah
wajar karena ia merasa sepak bola
Indonesia sedang dalam kondisi
yang memprihatinkan. Sebagai juru
latih, dirinya juga tidak bisa
mengatakan atau melarang anak
didiknya melakukan Tarkam karena
sejujurnya sekarang ini klub sama
sekali tidak menghasilkan income
untuk mereka.
pemain yang bermain Tarkam dari
segi keprofesionalitasan.
Menurutnya, hal demikian adalah
wajar karena ia merasa sepak bola
Indonesia sedang dalam kondisi
yang memprihatinkan. Sebagai juru
latih, dirinya juga tidak bisa
mengatakan atau melarang anak
didiknya melakukan Tarkam karena
sejujurnya sekarang ini klub sama
sekali tidak menghasilkan income
untuk mereka.
“Jadi, sekarang kita kembalikanlah
kepada diri pemain. Sepintar-
pintarnya dia memilih lapangan dan
tim untuk bertanding. Saya rasa itu
yang lebih penting di kondisi saat
ini,” penggambaran pelatih yang
sukses membawa Persipura Jayapura
dan Sriwijaya FC meraih gelar juara
Liga Indonesia (LI).
kepada diri pemain. Sepintar-
pintarnya dia memilih lapangan dan
tim untuk bertanding. Saya rasa itu
yang lebih penting di kondisi saat
ini,” penggambaran pelatih yang
sukses membawa Persipura Jayapura
dan Sriwijaya FC meraih gelar juara
Liga Indonesia (LI).
Mantan arsitek Arema Cronus itu
pun menambahkan kalau berbicara
profesionalitas berlaga di
pertandingan amatir dalam hal ini
pemain juga terpaksa. Soalnya hak
profesi mereka juga tidak dijaga oleh
pengurus klub yang dipimpin
langsung oleh Ferry Paulus.
Ditambah lagi dengan persoalan
kondisi sepak bola Tanah Air yang
sudah seperti jaman dulu lagi.
pun menambahkan kalau berbicara
profesionalitas berlaga di
pertandingan amatir dalam hal ini
pemain juga terpaksa. Soalnya hak
profesi mereka juga tidak dijaga oleh
pengurus klub yang dipimpin
langsung oleh Ferry Paulus.
Ditambah lagi dengan persoalan
kondisi sepak bola Tanah Air yang
sudah seperti jaman dulu lagi.
“Saat kompetisi digelar dua tahun
sekali dulu era perserikatan, ya
seperti ini pemain tidak ter-cover
oleh klub dalam sisi income. Ya
sudah yang terjadi pemain bermain
Tarkam. Jadi buat saya susah
ngomongnya,” kenang pesepak bola
yang sudah makan asam garam
selama 36 tahun itu.
sekali dulu era perserikatan, ya
seperti ini pemain tidak ter-cover
oleh klub dalam sisi income. Ya
sudah yang terjadi pemain bermain
Tarkam. Jadi buat saya susah
ngomongnya,” kenang pesepak bola
yang sudah makan asam garam
selama 36 tahun itu.
Makanya coach RD mengungkapkan
bahwa selama aktivitas klub tidak
ada, jangan salahkan pemain. Sebab,
kalau pengelola klub mengadakan
aktivitas latihan maupun
pertandingan, penggawa juga tidak
akan mengandalkan bermain Tarkam.
Masalahnya hal ini menyangkut
dengan perut keluarga mereka.
bahwa selama aktivitas klub tidak
ada, jangan salahkan pemain. Sebab,
kalau pengelola klub mengadakan
aktivitas latihan maupun
pertandingan, penggawa juga tidak
akan mengandalkan bermain Tarkam.
Masalahnya hal ini menyangkut
dengan perut keluarga mereka.
0 Response to "Aktivitas Persija Kurangi Frekuensi Tarkam"
Post a Comment